Friday, December 28, 2012

,

Semua orang bilang saya jatuh cinta!

Hey, benarkah? Tapi memang, mereka bilang saya lebih sering tersenyum belakangan ini.

Ah, bagaimana tidak. Adakah hal yang lebih mendebarkan selain menunggu datangnya minggu?

Adakah hal lain yang lebih membuat saya tertawa lepas selain melihat tingkah kocakmu?

Adakah hal lain yang lebih membuat belingsatan selain di acuhkanmu?

Adakah hal lain yang lebih menyenangkan selain berdua menyanyikan Close to you -nya The Carpenter?

Adakah hal lain yang lebih menarik perhatian saya, selain kamu?

 

Iya. Kamu. K - A - M - U

***


Aku datang,

dari planet panas, keras,

abstrak, dan berisi kepahitan.

kosong.



aku yang kemudian dibelokkan lintasannya,

bertemu titik dan bertabrakan jalan,

planet baru,

berwarna,

bercahaya,

terang,

damai,

penuh kehidupan.

kamu.



aku menyerah,

tak punya daya untuk lepas dari daya magnet,

aku sekarang sudah melingkupi kamu, si planet baru.

berada di sekitarmu, seolah menjadi satelitmu.

hingga aku tersadar sekarang kamulah yang menjadi seluruh jagat raya dan pusat tata suryaku.



kamu,

yang kini menjadi kesayangan saya,

warna favorit saya dihari hari saya,

kamu,

saya syukuri,

saya sayangi.



#PS :

I love you with no reason.

just because I cant explain my reason,

doesn't mean that Its a bullshit and stupid love.

Actually, I have a reason.

But its too much to tell and show.

So I prefer to say I love you  with no reason,

I Just love you cause my heart and my eyes bluring another boy in the world but you.



#PS 2:

Aku tidak sempurna,

begitu juga kata-kataku..

kamu yang melengkapi aku,

kamu yang membuat semua yang ada di diriku menjadi utuh.

Jika kata sempurna itu sama artinya dengan kata kita.

maka kita tidak akan pernah bisa terjadi tanpa ada aku ditambah kamu yang melengkapinya.



#PS 3:

You know I always beside you dear,

If I'm a planet so you're my central of life.

You're my one and only, my sun.

and I will be your only one planet with no satelite in my orbit.

Monday, December 17, 2012

,
Pagi tadi aku terbangun dengan wajah sumringah. Ah, mimpi apa aku semalam. Yang aku ingat, aku hanya  (sempat) memikirkan apa yang terjadi sama kamu setelah jauh dariku. Sepertinya kamu tak pernah lagi memunculkan namamu di layar handphoneku. Kamu tau, rindu macam apa yang sedang aku candu ini? Aku kecanduan, B! Aku kecanduan. Karna kamu. Kamu narkobaku! The sweetest drugs that I have ever.

Kamu apa kabar? Klasik. Tapi aku suka. Berulang kali kalimat itu yang pertama muncul dalam pikiranku ketika memikirkanmu. Kamu tau, aku sedang apa sekarang? Aku sedang belajar, B! Iya, belajar dari kesalahan. Kesalahan masa lalu yang pernah aku lakuin ke kamu dan mereka. Aku mencoba menjadi yang lebih baik. Seperti kata kamu. Aku harus bisa memperbaikinya dan menerima setiap resiko dari apa yang udah aku lakuin. Tapi nyatanya, nggak ada timbal balik dari yang aku lakuin, B. Kenapa ya? Apa Tuhan nggak mau maafin aku? Sebegitu parahkan kesalahanku? Aku hanya mencoba mencari yang terbaik. Walaupun aku tau, cara yang aku gunakan salah. Salah fatal. Jujur, aku tak pernah menyesal telah melakukannya. Karna dari kesalahan itu, aku bisa kenal kamu. :) My (lovely) kebeb. =))

Aku bisa deket sama kamu. Aku bisa tau, kalau di belantara Depok sana, ada seorang cowok yang kurus kerempeng kayak kamu! Hehe Ada seorang cowok yang bisa buat dunia aku jungkir balik. Ada seorang cowok yang bersedia menyanyikan beberapa lagu dengan gitar kesayangannya untukku. Yang selalu berbagi cerita padaku tentang apapun. Yang selalu menceritakan tentang dirinya, tanpa aku harus bertanya terlebih dahulu. Ah, banyak bek. Aku tak mampu menuliskannya satu persatu di blog ini tentang efeknya kamu hadir di hidupku. Jari-jariku lelah, bek. Lelah mengetik, menghapus, mengetik dan menghapusnya lagi setiap kali ingin mengirimkan sesuatu untukmu walaupun hanya sekedar say "Hey, bek!". Susah rasanya, bek. Ada jarak di antara kita. Jarak ini bukan tentang tempat. Tapi tentang rasa. Aku untukmu. Kamu untuknya.

Kamu tau nggak, bek? Aku udah berusaha sekuat mungkin untuk nggak memikirkan kamu. Men-stalk social media yang kamu punya. Untuk yang kedua itu, aku berhasil, bek. Aku berhasil. Tapi untuk yang pertama rasanya sulit. Mungkin bisa, tapi pasti akan lama. Rasanya seperti cabut rumput Taman Menteng sendirian. Iya, mungkin bisa. Tapi akan lama. Kamu tau? Kamu itu kayak maicih level 10! Udah tau pedes, tapi tetep aja dimakan sampai habis. Analogi yang masuk akal bukan? :')

Udahlah, bek. Aku capek. Kangenku selalu aja nggak terbalaskan. HAHAHAHAHAMIRISHAHAHA









NB: Aku menuliskan ini di tengah kuliah Fisika Dasar. Di saat konsentrasiku pecah karna kamu. :) Makasih ya :)

Wednesday, December 5, 2012

,

Pagi tadi cukup cerah sekali dan aku tentu saja terbangun. Ya, seperti hari-hari sebelumnya selalu kusempatkan melihat layar handphone untuk mengetahui apakah kamu sudah nyerah untuk berlama-lama pergi. Ternyata kamu belum juga menyerah atau mungkin tidak akan menyerah.
Rutinitas pagi ini membuatku tersadar ternyata aku belum juga beranjak. Aku belum juga beranjak. Aku masih di tempat yang sama saat terakhir kali kamu berlalu begitu saja, di tempat yang sama, dengan jumlah cinta yang sama, dengan rindu yang kian menumpuk. 
Entah sudah berapa jauh langkahmu kini dari tempatku. Sudah sangat jauh kufikir. 
Tiap kali untuk mencoba beranjak entah rasanya seperti hatiku yang tertinggal. Aku masih betah di tempat ini. Aku masih menyukai mencium sisa-sisa parfummu yang tertinggal. Aku masih menyukai mengingat sisa senyummu. Aku masih menyukai tempat ini.
Aku belum juga mau beranjak. Aku masih ingin di tempat ini, dalam perasaan yang sama…. menunggumu untuk sekedar datang.



,

Seperti kacamata, yang pertama aku cari ketika bangun pagi. Bahkan terkadang aku kesal sekali jika tidak menemukannya dengan cepat.
Seperti sisir, yang kuletakkan di meja riasku dan tidak pernah absen untuk aku memakainya kapanpun.
Seperti blush on, yang selalu membuat pipi merah merona bukan kepalang. Juga membuat cantik.
Seperti secangkir susu, yang menyapaku dengan lucu di pagi hari melalui aromanya. Atau membantuku terjaga dalam tumpukan tugas di kala malam hari.
Seperti bantal, yang menjadi tempat kepalaku bersandar di kala peliknya masalah hari ini. 
Seperti rumah, yang tidak pernah bosan menungguku pulang. Hal yang selalu menjadi tujuanku di akhir hari. 
Seperti senja, yang menenggelamkan segala terik dan ricuh lalu menghadirkan sejuk dan tenang.
Seperti malam, yang kadang membuat takut, tapi tidak jarang membuat kagum terhadap bintang-bintang dan bulannya.
Seperti hujan, yang kupandangi dari balik jendela dan kuhirup baunya. Menghapus semua kering.
Seperti itulah kurang lebih perumpamaanya.
Seperti itulah kamu…

Saturday, December 1, 2012

,
Sudah tanggal 30 November, hari ini. Ini hari. Hari gue. Ah, sungguh opening yang aneh.
Well, selamat ulang tahun untuk gue. Umur gue makin bertambah, gue makin tua. HAHAHA!!
*disambit cermin, disuruh ngaca sama umur sendiri*

Baiklah, enam belas.. Enam belas, belas, belas......
Yak, ulang tahun kali ini bisa dibilang sederhana tapi menyenangkan untuk gue.
Ada surprise yang datang dua kali. Ya, DUA KALI. Yang pertama dari keluarga gue, tepat jam 12 lebih beberapa menit. Mereka bangun dan membawa cake untuk gue. Ketawa tiwi foto-foto sedikit, habis itu kami makan, ngobrol panjang lebar. Setelah (cukup) ngantuk, langsung tidur dan......
Gue bangun kesiangan.

Oh well, sungguh disiplin sekali gue ini -_________-"
Langsung buru-buru berangkat ke kampus, Mama dan Papa memberi selamat dan harapan-harapan mereka terhadap gue. Gak jauh-jauh dari "biar jadi anak yang soleh, sukses dan *uhuk* IP", sih..
*iya, untuk bagian 'IP' itu sensitif, jadi ada autosensornya supaya tulisannya mem-bold sendiri*
Lalu dikampus, gue mendapat surprise dari teman-teman terdekat gue di kampus. Seharian dari pagi sampai siang selalu ada yang memberi gue ucapan selamat DALAM BENTUK APAPUN (iya, memang harus capslock). Pretty simple, but it was enough to make me cry. Tears of happiness and joy :')

Lalu, ada kado-kado yang tidak 'wah' namun berarti juga untuk gue, seperti yang kalian akan baca di postingan bawah ini, birthday gift from my lovely, Zizi. And others!

And, yes, gue juga merasakan beberapa perubahan bahkan di hari pertama gue berumur 16. 
Apa lagi ya? ...
*berpikir keras*

Ehm..
Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Terima kasih sudah memberi saya sebuah kehidupan yang berlanjut hingga saat ini.
Saya sangat menyukai dan mensyukurinya.
Terima kasih telah memberi saya berbagai macam kesempatan untuk belajar, mencoba, gagal, mencoba terbang lalu jatuh dengan keras, dan berbagai macam kejadian lainnya bahkan untuk detail yang paling mikro.

Tuhan,
Saya bukanlah sesuatu di mata-Mu. Saya hanya nol koma nol nol nol nol nol nol satu dibanding sepuluh ribu juta. Sebutir pasir di padang gurun. Sebersit cahaya pada matahari. Namun saya tidak berhenti mengucap syukur, atas berkat, rahmat, somat, ahmat, baiklah Tuhan, saya bercanda. Boleh dong sekali-kali?
Mohon jangan dilaknat dulu, Tuhan. Saya mohon. Saya masih mau do'a..
Lanjut ya, Tuhan? Baiklah..
*30 menit kemudian*

Maaf ya, Tuhan, agak lama.. Tadi saya abis dapet surprise dari sepupu-sepupu dan adik saya. Ah, bahkan hingga akhir ini saya masih dapat senyum :)
Tuhan, saya tidak perlu bicara banyak, karena Engkau lah Yang Maha Mengetahui.
Tolong berikan saya segala prasangka baik dan pandangan yang luas, tolong bantu saya untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

Kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Sekali lagi.. Terima kasih. Untuk semuanya, segala kesempatan, dan awal baru ini..
Karena di awal tahun ke delapan belas tahun di hidup saya ini, sungguh tidak ada keinginan lain dari saya selain menjadi bahagia dan membahagiakan orang-orang yang saya sayangi :)
...
*ketiduran*
....
Baiklah, itu saja dulu. Nanti kalau ada penambahan informasi, gue kabar-kabarin aja lagi ya. Jarkom bisa, kan? Ya bisa laaaaah~
*ngomong sama rumput yang bergoyang*

Well, jujur, gue tidak mengharapkan apa-apa untuk ulang tahun kali ini kecuali kebahagiaan dan kemampuan gue untuk melakukan perbaikan-perbaikan di kesalahan-kesalahan gue sebelumnya di masa lalu. Gue juga hanya ingin lebih bisa mensyukuri apapun yang gue miliki dan gue jalani, agar gue tidak menjadi orang yang mudah menghakimi. Intinya, gue ingin menjalani hidup dengan baik dan menyerap setiap unsur yang ada di dalamnya, agar gue  walaupun tidak selalu menghasilkan yang terbaik, namun bisa belajar untuk menjadi lebih baik lagi :)

Well, I should've slept from hours ago, tapi ini buktinya masih browsing-browsing youtube dan chat dengan beberapa teman. Hayah :))
Ya sudahlah, markidur. Mari kita tidur. Good night, good readers. Yang bukan good readers, gak usah kesini-sini deh.
#eaaaaaaaaaaa
*masih nyindir*
*dilaknat Tuhan, "Katanya mau belajar jadi lebih baik lagi??!!"*
Iya maaf, Tuhan.. Saya khilaf.




The birthday present from my Lovely Sister: A tote bag written "Tak kenal makanya kenalan dong" (cute, isn't it? Love it to the max), a blue sky necklace, and a pinky birdie brooch.
How can't I love her and all of her kindness? How can't I welcome her to my life with all of her shiny colorful rainbow? How can't I make her as my 'escape' whenever my monochrome side dominates me and my mind?
Dear God, she's just too precious. Please send every best thing that available in heaven to down here on earth, for her, for them, for us.
Yes, three of us.. :)


May this year will be no tears and fear. Amen :)