Monday, December 9, 2013

Dini Hari...

Hmm, cukup lama juga ya gue menghentikan aktivitas tulis-menulis di blog. Sampai untuk memulainya kembali, agak aneh rasanya. Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam memandangi layar laptop.. tapi nggak ada satu kalimat pun yang dihasilkan. Memang benar kalau kata orang, seni tulis-menulis itu harusnya dilatih, dengan sering menghasilkan tulisan pastinya. Terlalu lama vakum, ya begini jadinya.. diam, dan tak ada rangkaian kata apapun yang berhasil dituang.


Yah, namanya juga manusia. Kalau lagi seneng sama satu hal, bisa sampai seneng banget. Sekalinya bosen, yaudah ditinggalin gitu aja. Tapi sungguh.. kangen banget nulis di sini. How I really miss my blog!

Terlalu sibuk? Hmm.. nggak juga sih. Walaupun banyak deadline yang mesti diselesaikan secepatnya. Terlalu free? Hmm, ya nggak bisa dibilang gitu juga. Masih ada urusan lain selain ngampus dan ngerjain tugas yang harus dikerjakan. Dan yap, terlalu banyak alasan tepatnya. Alasan males lah, nggak ada ide nulis lah, nggak ada koneksi internet lah, dan berbagai macam alasan lainnya yang terlontar dari mulut gue..


Hm, apa ya?
Baiklah..
Dari sekian banyak lelaki yang pernah kutemui. Ternyata kamu masih yang terhebat ya. Terhebat dalam segala hal yang kusuka.

Kamu jago gambar. Satu hal yang dari dulu pengen aku tekuni, tapi nggak pernah bisa. Tunggu, mungkin aku akan bisa pada akhirnya nanti. Hanya saja, aku kurang berlatih. Seperti kataku di atas, Akan terlalu banyak alasan yang akan aku lontarkan nanti kalau permasalahan ini aku lanjutkan.

Ini kedua kalinya, aku menuliskan tulisan untukmu di sini.
Mungkin tidak akan sebanyak atau sepanjang tulisan pertamaku. Karna, kita sudah lama tidak berbicara. Sangat lama.
Aku bahkan lupa kapan terakhir kalinya kita bicara. Ah, apa ketika aku menyerahkan sebuah project tugas kampusku ke kamu?
Mungkin jawabannya adalah 'ya'.




Dan itu sudah beberapa bulan yang lalu.





Aku tidak tahu, apa yang sedang kupikirkan tadi. Hingga akhirnya otakku dengan sengaja menginstruksikan sesuatu kepada jari-jariku untuk membuka profile Twittermu.





Terkadang rindu memang tidak bisa ditolerir.Suaramu, nyanyian yang merdu di telingaku, dan dirimu yang menghangatkan..Itu yang aku butuhkan saat ini.Tapi aku bisa apa, hanya bisa doa.Agar aku tetap diberi kekuatan untuk tidak melanjutkan rindu ini.



Tunggu, apa kamu pernah mengalami apa sedang aku alami saat ini? Merindu(mu).
Tidak. Aku lebih suka menyebutnya dengan kata 'kangen'. Kata yang membuatku menjadi satu-satunya orang bodoh pagi ini.



Dini hari ini, aku katakan pada dunia. Aku kangen kamu, lelaki Novemberku.





PS: Kamu tidak keberatan bukan kalau aku menyebutmu seperti itu? (Itu juga jika kamu membaca tulisanku ini)

No comments:

Post a Comment