Friday, December 13, 2013

TARAAAA!!

Hai..

Apa kabar? Selamat bertemu lagi ya btw.
Aku seneng bisa ketemu kamu kemarin. Walaupun aku lagi kesel sama kamu. Tapi tetep aja, rasa kesel itu nggak lebih besar dari rasa seneng aku tuh. Aneh ya? Iya.
Maaf, untuk soal kemarin. Maaf, kalau sikap aku jutek ke kamu. Tapi, aku benar-benar nggak bisa nyembunyiin perasaan kesel ke kamu kemarin.

Iya. Ini soal pembicaraan kita di malam itu.

Pagi ini, tetiba saja kepalaku sesak diisi tentang kamu. Tentang kenangan kita. Tentang hati yang lebam ditinju kalimat “jadi, saran aku sih.. kalau ada cowok yang deketin kamu, lebih baik kamu cari tau dulu tentang cowok itu dari teman-temannya...” yang lahir dari mulut kamu, beberapa minggu lalu. Aku heran, harusnya dengan luka yang kamu kenalkan pada hatiku harusnya sudah cukup untuk mengenyahkan kamu dari setiap sudut memori otak. Namun rasanya sia-sia saja.

Kamu nggak tau ya, kalau satu-satunya cowok yang lagi deket sama aku itu 'kamu'? Kamu nggak tau tentang itu? Kamu itu pura-pura bodoh atau gimana sih?! Iya, rasa kesal itu muncul dari obrolan itu. Yang akhirnya aku memutuskan untuk tidak menoleh ke belakang saat itu. Membiarkanmu berjalan sendiri di belakangku. Aku meyakinkan diriku untuk tidak menoleh ke belakang. Melihat wajahmu; aku tak berani.

Karna aku takut. Aku takut ketika aku melihat wajahmu, air mataku kan mengalir.

Karena kamu tidak mungkin mencintaiku..
maka aku lebih senang menulis puisi,
tempat segala menjadi mungkin..

Maaf, aku mencintai kamu. Namun kali ini tidak akan ada lagi diplomasi yang harus kulakukan antara hati dan logika. Aku takut, aku takut logika kembali luluh. Jadi biarkan kali ini logika bekerja dengan mengesampingkan perasaan-perasaan yang mampu membuat aku kembali terjatuh.



Mungkin harusnya kita belajar pada daun-daun yang tak pernah sedih ketika ditinggal embun di pagi yang dingin, juga matahari yang tergopoh-gopoh dari timur.

Kenangan kita jangan kamu buang, agar sesekali bisa kamu nikmati ketika senja dengan secangkir kopi. Kita sempat bahagia bukan?



PS: Suatu hari jika kamu telah menemukan seorang yang lebih baik dari aku, sampaikanlah berita itu padaku agar kurapalkan doa-doa bahagia yang kutitipkan pada angin untuk kalian.





Regards,




Sonia Sanny

No comments:

Post a Comment