Sunday, November 30, 2014

Harus banget ulang tahun?

Kamar, 30 November 2014.. 


Selamat dini hari, Sonia Sanny Harahap. Selamat bertambah tua. Di umur yang sudah tidak terbilang muda lagi, apa harapanmu? Apa usahamu mewujudkannya?

Lagi lagi, saya menjejali udara dengan ucapan terima kasih, semoga teralun di sela telinga dan tersapu oleh mata-Mu, ya Rabb.

Sungguh di luar dugaan. Aku tahu bab awal, namun aku tak tahu kapan bab akhir. Aku hanya bisa membuka tiap lembarnya satu per-satu. Menulis setiap baris huruf atas apa yang telah terjadi dalam hidupku. Dan aku membuka lembaran di halaman 30 November 2013. Seperti apa aku melewati hari itu. Doa apa yang kupanjatkan saat itu.

Aku terduduk di lembah bisu. Tak ada yang kubaca lagi.

Ada saat di mana kita tidak perlu menoleh ke belakang. Jangan lihat lagi apa yang sudah (ikhlas) kita tinggalkan. Aku percaya, itu akan meringankan langkah, untuk menjemput sesuatu yang baru. Sesuatu yang lebih melegakan. Sesuatu yang membuat kita bersyukur, karena menjemputnya dengan tangan yang sengaja sudah dikosongkan.

Sungguh itu tidak semudah bernafas. Aku berdiam terlalu lama untuk menahan diri tidak menoleh ke belakang. Saat aku berhenti, waktu tak ikut menemani. Dia terus berjalan. Pilihanku, tertinggal jauh di masa lalu atau kukejar waktu dengan harapan.

Berpura-pura lupa beberapa kali tidak jua membawaku pada amnesia. Berpura-pura tersenyum pun tak jua meninggalkan luka. 
Tuhan, aku hanya ingin lupa. 

Buatlah masa-masa itu seperti kabut yang hanya bisa dilihat namun tak dapat digenggam. Tuhan, jika doaku terlalu tinggi, rendahkan aku dengan hati-hati.


30 November 2014..

Sudah lewat masanya untuk meminta kado. Sudah lewat masanya untuk bertindak kekanak-kanakkan. Terima kasih Tuhan, telah mengijinkanku kembali menatap hari di tanggal ini. Aku bahagia.

No comments:

Post a Comment