Saturday, August 23, 2014

,
Kamu seperti candu yang hidup bertahun-tahun lamanya dalam kepalaku. Tidak bisakah kamu enyah dari sana? Tidak pedulikah kamu pada aku yang sudah bertahun-tahun lamanya menjalani hari tanpa celotehan konyol darimu?

Setelah beberapa kali jatuh cinta dan patah hati. Setelah berulang kali menemukan dan kemudian akhirnya melepaskan. Setelah berulang kali bersyukur atas pertemuan dan belajar apa itu perpisahan. Setelah berulang kali menemukan rumah, namun hanya dianggap sebagai tempat singgah. Setelah merasa bahwa kamulah orang yang tepat. Sampai kepadamulah, aku menutup pintu rapat-rapat. Ya, setelah segalanya yang terjadi, masihkah aku percaya pada cinta?

Aku tak pernah mendefinisikan perpisahan sebagai sebuah akhir. Karna buatku, melepaskan bukan perkara siapa yang tidak bisa bertahan. Tapi... mungkin melepaskan adalah cara terbaik untuk kembali menemukan. Jika nanti belum benar-benar menemukan, berarti kamu masih ada dalam sebuah perjalanan yang panjang. Hanya waktu yang bisa menentukan kapan kamu akan pulang, di sebuah rumah dan lalu menetap di sana. Aku sudah lama berada dalam sebuah perjalanan. Aku pun tak pernah benar-benar tahu apakah aku sudah menemukan atau belum. Tapi aku tahu, aku tidak perlu terburu-buru. Karna orang yang tepat, orang yang terbaik, sudah disiapkan oleh Tuhan.

Jika kamu yang ternyata Tuhan berikan untukku, aku berjanji, untuk menjagamu, mencintaimu tanpa titik henti.



Semoga, kita bertemu.. secepatnya.



..dan setepatnya.



PS: Sebut saja ini cinta dalam perjalanan sekaligus pelajaran. Perjalanan tempat kita saling menemukan. Pelajaran tempat kita saling mendewasakan.