Dunia di ciptakan berbeda demi melengkapi satu sama lain.
Pria dan wanita, hitam dan putih, kaya dan miskin, naik dan turun, menang dan kalah, siang dan malam, tangis dan tawa, YIN dan YANG, sampai kelahiran dan kematian
Di tiap
keadaan pun kemudian di kasuskan dalam formula yang sama, semua berputar
pada satu roda yang sama, menanti giliran masing-masing..
Kadang hati kecil ini rasa ingin berontak, belum lagi bagi yang bernasib mendapatkan RODA yang putarannya 0.00000000001km/jam, mereka stuck lama di bagian bawah roda untuk waktu yang lama, harap-harap cemas menanti tiba di permukaan puncak roda.
1jam berlalu, kaki masih menapaki jalanan yang sama, BAGIAN BAWAH RODA KEHIDUPAN...
5jam
mulai kepegalan.. badan serasa rontok bagai nenek-nenek osteoporosis
yang jarang minum susu semasa mudanya... Persis seperti iklan ANLENE..
1 hari...5hari..........2minggu......
3bulan.........1tahun.........15tahun...
Dan di tengah-tengah peralihan zaman inilah, raga dan pemikiran mulai beradaptasi dengan kehidupan bagian bawah roda... LEGOWO katanya...
20 tahun...hati dan otak sebelah kiri mulai bertanya-tanya...
"Kok saya apes terus yah?"
"Tuhan, sampai kapan saya harus begini?"
"Kenapa saya gagal terus?"
Apa nasib saya memang akan begini terus selamanya?"
Dan
belum sampai seperempat abad, hari-harinya mulai dipenuhi
kutukan-kutukan atau bahkan (maaf...) bisa sampai menyalah-nyalahkan
Tuhannya.
Sekarang mari berpikir gamblang, bisa tidak kita
merusak susunan formula "RODA KEHIDUPAN" tersebut? Katakanlah "cheat our
destiny".
Persis mengutip dari alur yang dikisahkan trilogy FINAL
DESTINATION, satu kasus diceritakan bahwa si "X" akan meninggal tgl 1
pukul 9, namun karena ia bersahabat dengan tokoh utama yang sering
mendapat mimpi membaca masa depan, X berhasil mencurangi jam
kematiannya, namun at the end of the day, YET HE'LL DIE...
Ironis memang, usaha mati-matian yang tetap berujung kematian.
Lalu bagaimana apabila kita mencoba berandai-andai merusak masa lalu, siapa tahu bisa merubah keadaan kita sekarang.
1. Mungkin Kurt Cobain sebaiknya terlahir menjadi pemain sirkus.
2. Mungkin Notorious BIG dan Tupac Shakur terlahir sebagai saudara sekandung yang besar di daerah pedalaman skotlandia.
3. Mungkin Soeharto menikahi gadis penjual jamu dari kampung solo.
4. Mungkin lebih baik kita mengenal Adam Air sebagai waralaba restoran cepat saji.
5. Mungkin keadaan akan berbeda bila dahulu nabi Adam as. lebih memilih durian monthong daripada khuldi.
Dari
5 contoh kasus berandai-andai di atas saja, bisa terjadi perbedaan
keadaan yang begitu besar karena bila kamu mengubah sedikit saja hal
yang terjadi di masa lalu, semua yang telah terjadi sekarang akan
mengalami "proses editing" gila-gilaan.
1. Banyak yang menghujat
Nirvana di jadikan musik yang bebas di dengarkan, sebagian bahkan berani
bilang "mereka memainkan musik setan", kontroversi nirvana makin
memuncak di awal tahun 90-an, di tambah cover album mereka yang sempat
diprotes sebagai eksploitasi anak di bawah umur, sampai ke fenomena
seorang Kurt Cobain yang di anggap pemujanya sebagai "Dewa" dan Nirvana
adalah agamanya. Sangat disayangkan kematian Cobain yang tragis dengan
men*mbak dirinya sendiri turut di tiru beberapa anak muda pemujanya.
Singkat saja yang ingin saya tarik dari kisah ini, bahwa terlepas dari
kelamnya seorang Kurt Cobain tapi bila dia tidak terlahir sebagai pemain
GITAR, tentu menyedihkan bila kita tidak akan pernah bisa menikmati
karya-karyanya yang luar biasa. Permainan gitarnya yang sinting dan
suaranya yang kharismatik membuat kita harus mengakui talentanya. Belum
lagi bila tak ada Cobain maka tak ada Nirvana, maka bisa jadi DAVE GHROL
pun tidak akan kita kenal, dan makin kesini rasanya sulit sekali
menerima kenyataan bahwa kemungkinan kita pun tak akan pernah kesampaian
moshin' di tengah musik hasil karya FOO FIGHTERS. Semua tidak akan terjadi bila KURT COBAIN menjadi pemain sirkus.
2.
East coast - West Coast, jalanan amerika yang terbagi-bagi menjadi
distrik-distrik berbeda, kehidupan sosial dengan jurang pembatas yang
dalam, borderline yang terkadang dianggap garis surga dan neraka. Saya
kurang tahu banyak mengenai social life dalam kasus ini. Tapi saya
mencoba menyuarakan atas dasar fakta yang dikumpulkan. Biggie dan Tupac
awalnya tidak memiliki perseteruan yang berarti, sentralisasi nya adalah
"RESPECT" point yang memegang peranan di kehidupan mereka. RESPECT
adalah harga mahal yang terkadang harus dibayar dengan nyawa. Percaya
tidak percaya, ini semua karena hal yang bernama RESPECT, membuat dua
anak manusia yang cerdas bahkan genius dalam bermusik rap (yang masuk
dalam 4 unsur penting hip-hop) menjadi bersitegang sampai akhirnya
kematian keduanya menjadi gong penutup pertikaian kedua kelompok ini. Bagaimana
mungkin kita merelakan kumpulan musik fenomenal menjadi 2 bersaudara
yang mengenakan rok skotlandia sambil menggembalakan dombanya.
3.
Untuk kasus ketiga ini saya harus lebih hati-hati berbicara, memilih
bahasa dan kata-kata yang tepat, kalau memang saya masih mencintai sisa
hidup saya (if u know what i mean?!). Let's say pak harto menikahi gadis
lain sehinga pada akhirnya dia tidak menjadi presiden kita dan hidup
bahagia, sehat (karena minum jamu selalu) dan menghabiskan sisa hidupnya
di pedesaan seperti kedua orang tuanya. Mungkin tidak akan ada tragedi
semanggi, perugian negara besar-besaran, antek-antek orde baru yang
punya banyak simpanan, dan kasus-kasus menyedihkan lainnya yang terjadi
di negeri ini. Tapi akuilah, masa untuk peralihan suburban menjadi urban
menjadi metropolis menjadi megapolitan adalah di masa-masa
pemerintahannya. Terus terang saya mengenal jalan tol, jembatan layang,
mall-mall mewah, gedung-gedung bertingkat, terbang dengan tingkat
keselamatan lebih tinggi, adalah ketika pak harto masih memerintah.
Mungkin saya hanyalah insan yang egois dan berpikir sepihak juga dengan
pengetahuan yang dangkal mengenai orde baru. Tapi saya hanya mencoba
mencari introspeksi pembenaran dari tiap salah/cacat yang telah telanjur
terjadi. Lagian saya cukup menikmati ketampanan anak cucu soeharto mulai dari bambang sampai panji, lumayan untuk memanjakan mata.. hehehe..
4.
Kasus hilangnya adam air tepat di hari pertama pergantian tahun 2006 ke
2007 menjadi awal yang pahit untuk negeri ini, tiap pihak yang terlibat
mulai menyalahkan satu sama lain. Mulai dari menara penerima
komunikasi, cuaca yang buruk, sampai ke pemerintah yang lengah karena
bisa-bisanya memberi izin terbang untuk maskapai yang memang bermasalah
ini. Terus terang saya malu dan miris sekali ketika EROPA menaruh
indonesia dalam "blacklist" mereka, semua airlines indo dilarang
mendarat di lapangan udara mereka juga tiap warga EROPA yang memilih
bepergian dengan maskapai penerbangan dari Indo, asuransi nya tidak
bersedia mereka tanggung apabila memang terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Tegas memang, tapi hikmah yang didapat begitu banyak. Negara
ini memang harus ditegaskan, kalau tidak mengalami tragedi adam air
tahun lalu, saya rasa negara ini tetap berleha-leha dan tidak segera
berusaha membenahi maskapai penerbangan kita. Harga tiket pesawat
setimpal dengan service yang kita dapatkan. Kalau sudah menyangkut nyawa
dan masa depan, tolong jangan melulu uang yang dipikirkan. Sempat saya
melihat satu iklan maskapai negara tetangga yang nekad menjual tiket
dari jakarta ke kampung halaman saya, palembang, cukup dengan membayar
29ribu saja. Hati saya tergelitik, mungkin sebaiknya saya ke McDonald
saja dan memesan PAHE 4. Perut kenyang...hati tenang tanpa dibayangi rasa takut ketika naik pesawat dengan tiket 29ribu..
5.
Ini adalah contoh paling klasik, hal yang super kecil tapi bisa membuat
perubahan besar seumur hidup generasinya. Kisah adam dan hawa di taman
surga sangat populer, karena katanya merekalah kakek dan nenek moyang
kita. (Satu hal yang membuat saya bersyukur bahwa Charles Darwin
hanyalah teori, moyang saya bukan monyet!). Hanya karena memetik dan
memakan khuldi, sejoli ini diusir dari surga. Coba waktu itu mereka
lebih memilih buah-buahan lain, semisal DURIAN MONTHONG, maka seyogyanya
kita semua tidak berakhir di bumi tapi turun temurun tetap tinggal di
surga, nikmaaaaaattt..
Namun justru selama ini hal-hal kecillah yang
sering mengantar kita pada perubahan besar dalam hidup kita. "DON'T
SWEAT THE SMALL STUFFS".
Coba tolehkan ke kiri dan kanan mu,
pandangkan ke depan dan sesekali lihat ke belakang. Tidakkah sebenarnya
apa yang sudah kamu miliki sekarang telah lebih dari cukup?
Mungkin ada yang dengan lantang menjawab "BELUM" !!
Namun
sesungguhnya jauh dilubuk hati kita yang paling dalam, kita sama sekali
tidak mau kehilangan atas apa yang telah kita miliki sekarang..
Kalau masih belum mendapat jawaban juga, mulailah membagi hal-hal kecil yang selama ini kerap diabaikan..
Kehadiran orang tua, saudara, keluarga dan orang-orang terdekat..
Jumlah asupan makanan dan minuman yang masuk ke badan tiap harinya..
Udara yang masih berbaik hati bersahabat ditengah-tengah pemanasan global..
Jumlah organ tubuh yang masih lengkap..
Otak yang masih berfungsi..
serta HABLUM MIN'ALLAH...bisa curhat kapan saja kepada ALLAH, Tuhan Maha Mengetahui..
Kembali
ke kasus kita dalam misi berusaha mengacak-acak formula RODA KEHIDUPAN.
Semua mendapatkan rodanya masing-masing, kecepatannya yang berbeda.
Sekarang
let's go crazy, melompatlah dari rodamu lalu cari roda dengan kecepatan
yang tidak menyiksamu menanti lama naik ke puncak.
AKHIRNYA !!! Kmu bisa juga ngerasain berada di puncak...
Tapi tiba-tiba kamu terjungkal kembali dan kali ini berada lebih bawah dari sebelumnya.
Karena menghalalkan segala cara untuk dapat meraih puncak hanya akan dinikmati sesaat.
EASY COME....EASY GO.....
Dan apabila ada yang bertanya kepada kalian..
"Hal apa yang ingin kamu ubah dari masa lalumu?"
Jawablah
dengan tegas bahwa tidak satu bagian kecilpun dari masa lalumu yang
ingin kamu ubah, karena semua itulah yang membentuk PRIBADI KAMU
SEKARANG.
Sedikit saja berubah, mungkin kamu sudah berada di situasi yang berbeda.
Syukurilah
apa yang kamu miliki sekarang, sesungguhnya mereka yang pandai
bersyukur tidaklah merasakan kebosanan ataupun putus asa ketika RODA
KEHIDUPAN mereka berputar lebih lambat...
AT THE END OF THE DAY, U'LL BE THE MULTI-WINNER ! CONGRATS!
Friday, January 13, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment