Wednesday, January 25, 2012

TERTATIH

Tertatih. Aku sedang menikmati bagaimana proses untuk melepaskanmu tanpa harus melupakanmu. Jika aku melupakanmu, tentu itu bohong. Kamu pernah mengisi dan mewarnai hidupku. Hanya waktu yang bisa menghapusmu dalam ingatanku.

Tertatih. Dalam setahun ini untuk menjalani ini semua. Aku berusaha menikmati proses bagaimana cara melepaskanmu dan berjalan dengan kepala tegak tanpa menoleh dan melihat masa lalu dan kamu.

Tertatih. Ketika keadaan terbalik dan menyisakan sebuah arti dari para aksara yang membentuk kata yang berupa “setia kawan”.

Tertatih. Kembali lagi pikiranku kepada kamu yang sedang di sibukkan dengan segala aktivitas yang kamu prioritaskan dalam hidupmu dan aku berada dalam urutan terakhir, bahkan mungkin tidak ada sama sekali.

Tertatih. Dengan seiring berjalannya waktu, seharusnya aku sudah bisa melepaskanmu. Namun, aku tak bisa. Kenapa? Karena kamu adalah seseorang yang terlalu sangat berarti untukku.

Tertatih. Hey! Aku pernah berbicara dengan salah satu teman baikku bahwa aku sedang menata hatiku dan hidupku yang tengah “berantakan” ini. ITU BOHONG. Sesungguhnya aku belum bisa melepaskanmu.

Tertatih. Aku terpuruk untuk kesekian kali dalam menjalankan usahaku untuk berdiri sendiri.

Tertatih. Kurang lebih setahun yang lalu, keadaan sudah biasa aja dan aku mulai berusaha menikmati semua proses yang ada, hingga dua atau tiga hari yang lalu salah satu dari temanku di masa putih abu-abu mengundang untuk ke acara bersenda gurau dan menyinggung kamu. Ya, kamu. Mendadak semua kenangan itu mencuat kembali mengisi hati dan pikiranku.

Tertatih. Ketika mencuat kembali, apa yang aku rasakan selama setahun itu timbul kembali. Bayanganmu mulai kembali lagi merasuki mimpiku ketika aku tertidur. Sekali lagi aku tertatih dan kalah dengan bayanganmu.

Tertatih. Ketika aku menumpahkan segala rasa yang ada saat ini, tanpa kusadari airmata yang sudah menunggu untuk dijatuhkan, akhirnya terjatuh juga.

Tertatih. Kamu dan bayanganmu menyiksa pikiran, mental dan hatiku.

Tertatih. Kamu mengatakan untuk membuatnya senyaman mungkin? Tidak semudah itu. Beri aku waktu untuk menyelesaikannya dengan kesendirian. Tentu tanpa adanya kamu.


Dari aku yang selalu merindukanmu.

No comments:

Post a Comment