Wednesday, May 15, 2013

And here we go!

Wah, udah lama banget ya nggak ngepost di sini. Padahal pada postingan sebelumnya, gue berjanji untuk sesering mungkin ngepost di sini. Well, tugas seabrek-abrek dan UTS telah menyita banyak waktu gue hingga gue lupa akan keberadaan blog ini. Tolong dimaafkan ya :') Namanya juga manusia yang tak pernah luput dari kesalahan~ UWOWOWO~ #toyorself

Kali ini.... enaknya cerita tentang apa ya? Hah? Apa? Tentang dia-yang-tak-boleh-disebut-namanya? Um..
Baiklah..

Jadi, pada suatu hari... Tentang dia-yang-tak-boleh-disebut-namanya memang selalu menjadi topik yang menyenangkan untuk diposting. Entahlah, mungkin karna kenangan itu hidup kembali saat ini. Jadi, gini..
Gue nggak tau, kenapa perasaan 'nyes' selalu hadir ketika gue ngeliat username dia nongol di Timeline twitter gue. Kalian tau perasaan 'nyes' yang gue maksud itu? Iya, perasaan hela nafas sambil dalam hati lo bilang "Dia muncul..." Aneh ya? Haha

Mungkin seperti yang gue posting sebelumnya juga, jarak yang terbentang antara gue dan dia-yang-tak-boleh-disebut-namanya itu terjadi secara mendadak. Tanpa rencana, tanpa prediksi, dan tanpa himbauan. Wait? Himbauan? Lo pikir TMCPoldaMetro --" Maaf garing ya. Iya.

Semuanya emang gue sengaja buat menggantung. Enggak, gue lagi nggak gantung baju atau anak orang kok. Suwer! *pose 2 jari bentuk v*

Hei, kamu-yang-tak-boleh-disebut-namanya apa kabar? Bagaimana kabarnya? Kabar kalian? Baiklah, sepertinya kalian baik-baik saja dan semakin serasi kulihat (mungkin). Tolong maafkan aku, yang lagi-lagi mengingatnya. Bukan, bukan mengingat kamu. Aku bahkan sudah lupa denganmu. Kamu sudah kulupakan. Sungguh. Mungkin. Aku hanya rindu pada kenangan yang pernah kita buat dulu. Masih mengingatnya? Bila tidak, izinkan aku membantu memulihkan kembali ingatanmu. Toh, aku tahu. Kamu tidak mungkin membaca blogku ini. Kamu terlalu sibuk dengan duniamu dan melupakan aku yang menderita sendirian karna mengingatnya. Kamu jahat. Terlalu jahat menurutku.

Kita dulu sering menghabiskan jam lewat tengah malam dengan obrolan absurd melalui handphone. Masih mengingatnya? Baiklah, sini aku bantu untuk mengingatnya. Mungkin terhitung sejak kita berjarak, kepalamu terbentur sesuatu sehingga kau tak bisa mengingatnya dan hanya aku yang dibiarkan untuk mengingat serta mengenangnya. Semesta jahat ya, kamu-yang-tak-boleh-disebut-namanya. Lewat obrolan absurd tersebut, aku sadar satu hal. Kamu adalah makhluk terbawel yang pernah aku kenal! Ha. Kerjaan kamu tuh nyerocos terus. Mungkin, karna kamu tahu kalau aku tidak banyak omong di telfon, jadi kamu yang memecahkan kesunyian bila itu kerap terjadi. Banyak hal yang kamu ceritakan, sehingga aku bisa begitu mengenalmu dalam waktu sesingkat itu. Mungkin aneh, kita tidak pernah bertatap muka sebelumnya, tapi kita sudah akrab seperti sudah lama kenal.

Kamu sudah kulupakan. Tapi, aku tidak benar-benar melupakan momen itu. Ingatanku seakan dipaksa untuk kembali tahun 2010 itu. Momen di mana kita saling bernyanyi. Kamu yang bermain gitar, dan aku yang mendengarkan bahkan sesekali ikut bernyanyi bersamamu. Aku hanyut, kamu-yang-tak-boleh-disebut-namanya ke dalam lagu-lagu yang kamu mainkan untukku. Saat itu, aku belum sadar bahwa aku (sepertinya) telah jatuh hati kepadamu. Kita menganggap hubungan ini sebagai persahabatan, mengubah ulat menjadi kupu-kupu #nyanyik

Tapi kini, aku sadar sesadar-sadarnya orang sadar, aku jatuh hati. Mungkin benar kata orang, harus terlebih dahulu merasa kehilangan untuk tahu seberapa penting orang tersebut untuk kita. Ah, aku nggak tahu persis bagaimana kata-katanya. Pokoknya kayak gitu deh. Udah. Itu aja yang pengen aku ceritain ke kamu. Selebihnya, kita do'akan saja agar ingatanmu membaik :) Dah! *lanjut kerjain fisika*

No comments:

Post a Comment