Tuesday, June 26, 2012

,
sebab aku mencintaimu… api:
aku tahu, terbakar ialah resiko yang harus kuambil
dan jikapun harus mengabu, sedikitpun aku tak ragu

air:
biarkan saja aku kuyup sampai letih
sampai napasku menjelma gelembung udara
tenggelamkan aku!

angin:
peluk sajalah aku, hingga tulang-belulang sempurna dingin
kelak pada biru-biru bibirku, beku-kekallah kecupanmu

tanah:
kumakamkan cinta diam-diamku dalam dirimu
kutanamkan dalam-dalam di hatimu

sebab aku mencintaimu…

langit:
aku belajar terbang tanpa sayap
begitu inginnya aku, memberimu sekadar satu pelukan

rembulan:
sesabit lengkung senyummu, purnama bagiku
sedikit cinta darimu, lebih dari cukup

matahari:
aku menjelma embun yang menanti kecupanmu pada pagi
menjadi cakrawala tempat pulangmu kala senja

bintang:
aku tak pernah suka hujan
kau telah cukup jauh untuk kusentuh
aku tak butuh lagi apapun yang meniadakan pandangku padamu

Friday, June 22, 2012

,
Tadi pagi. Jarum jam mengarah tepat ke angka delapan. Bukan, bukan karena itu aku terbangun di pagi ini, tapi karna sinar Mentari dengan cahayanya yang menendap-endap seperti maling. Dia menyelinap diam-diam dari sela kain penutup jendela seperti ingin mencuri jam tidurku. Dia mau merampas rasa malasku. Dan pagi ini, aku kecolongan.

Aku menarik tanganku ke atas, sedikit mengendurkan otot-otot yang kaku lalu mencoba bergegas berdiri menuju ke kamar mandi. Entah apa yang akan kulakukan setelah ini. Karena sekali lagi, begitu kubuka mata, yang kudapati tetap pemandangan biasa di hidupku yang amat biasa-biasa saja.

Cermin yang terpajang disamping pintu kamar mandi sedikit menggodaku. Sejenak aku menatap dia yang menampilkan diriku di dalamnya. Dia, manusia yang sama seperti hari kemarin. Dia, manusia yang sekarang berdiri berhadapan denganku di  cermin.

Siapa bilang cinta itu bahagia? Iya, mungkin dia membahagiakan. Tapi itu hanya diawalnya. Dia dengan mudahnya mengajakmu terbang ke angkasa hingga melayang, lalu dengan kejam membanting dan merendahkanmu ke bumi hingga terpelanting. Dan seperti amnesia, dia bisa melupakan semua tentang harapan dan kenangan yang pernah diberikan.

Kata-kata halus dan manis darinya aku masih hafal. Dia bilang cintalah, sayanglah. Nyatanya?

Ah..!! Sial!

Sudahlah, lebih baik aku membasahi kepalaku dengan guyuran air hangat. Mungkin berharap bisa sedikit menenangkan pikiranku. Sampai kurasa semuanya sudah siap, dengan langkah tergontai aku pamit dan pergi ke kampus.
,
Engga ada yang bisa mindahin saya dari kamar kalau udah nyalain komputer. Saya kokoh depan layar komputer. Saya berubah jadi makhluk apatis kalo udah nyalain komputer, saya kokoh depan komputer. Didepan layar, pikiran saya kemana-mana,semuanya saya tumpahkan dengan tulisan, apa yang saya rasakan, apa yang saya alami, apa yang saya pikirkan semuanya saya tumpahkan depan layar komputer.

Saya bisa kokoh sampai lupa kasur, kalau udah depan komputer. Tak pernah saya perdulikan pinggang yang terkadang saya sakit, leher yang sering kaku. Saya suka lupa saya hidup berkoloni, tapi ketika komputer dinyalakan saya merasa punya dunia sendiri.

Didepan komputer saya menangis, saya tertawa, saya marah. Dengan barang mati ini saya merasa hidup, gembira sedih saya rasakan depan komputer. Komputer dan koneksi internetnya itu paket lengkap surga sekaligus neraka dunia untuk saya. Di mana saya dapatkan bahagia dan rasakan derita, ya dengan cara ini.

Wednesday, June 20, 2012

,
...
Juni 2011, sebuah senja perempuan
perempuan itu menutup percakapan telepon genggamnya. lalu menaruhnya begitu saja di meja. meski dari bibirnya masih terlihat berbisik mengeja satu kalimat, 'aku mencintaimu', pula terdengar perlahan.
baru saja lelakinya kembali mengingkari janji. mestinya dia datang, seperti rencana yang mereka buat beberapa bulan lalu.
si perempuan terdiam. termenung lalu membuka nyala notebooknya. dia mulai menarikan jemarinya, menumpahkan segala perasaan yang dimilikinya sekarang.

aku mencintamu, serupa ilalang mencinta angin.
tabah menjulang, walau ditinggalkan berulang-ulang,*


barangkali belum lupa si perempuan, bahwa ini kali yang kesekian si lelaki kembali mengingkari janji. benaknya mulai mengingat-ingat berapa banyak kalimat yang akhirnya hanya tinggal kalimat, meski awalnya lahir lewat sepakat. jemarinya kembali menari. melukiskan apa yang sedang dia rasakan.

aku mencintamu, serupa jingga pada singkat senja.
erat memeluk diam, ikhlas menyerah pada kelam malam.*

sekarang matanya mulai berkaca. ada bulir hangat yang luruh dari sudut matanya. dia kembali teringat, bahwa mereka pernah begitu dekat. bahagia yang hangat. meski harus dengan cara sembunyi-sembunyi, semua itu mereka dapat.
bulir meluruh tak lagi menetes satu dua. pipi si perempuan terasa menghangat. jemari perempuan, kembali menari perlahan.

aku mencintamu, seperti pungguk pada purnama yang kerap abai.
di dadanya- kasmaran tak kunjung usai.*

berulang kali terjanji, berulang kali pula teringkari. si perempuan serupa petunia ungu yang dia tanam di muka beranda. penuh setia pada tunggu.

aku mencintamu, serupa dua tetes air mata.
ada. jatuh beriringan, walau tak saling menabahkan.*

kini dia terisak tergugu.

aku mencintamu, dengan kepasrahan embun kepada matahari.
memberi -walau harus melenyapkan diri.

aku mencintamu, seperti burung hutan.
sejauh apapun terbang, selalu kau tempatku pulang.

'aku mencintamu -seperti aku mencintamu'
bagaimanapun caraku menujumu, kaulah ujung perjalananku.*

***
Juni 2012, sebuah senja perempuan.
ada perasaan gembira yang dialami si lelaki meski sukar dilukiskan ketika didapatinya sebuah garis lengkung pada bibir perempuan yang duduk tepat di hadapannya sekarang. sebuah senyum.
serupa hujan yang menghapus kering kemarau, begitulah si lelaki sedang rasakan. basah yang menyapu debu gelisah. ia sepatutnya bergembira sebab beberapa bulan kemarin raut muka perempuannya diliput kesedihan. sedih yang kehilangan.
'terima kasih untuk tetap berada di dekatku', si perempuan berbicara.
'sama-sama. sudah tugasku kembali membuatmu tertawa', ujar si lelaki.
kemudian mereka berpelukan. erat seperti enggan terpisahkan.
'jangan pernah menangis lagi', kata si lelaki.
si perempuan tidak menjawab. tapi segaris lengkung kembali mengembang di bibirnya.
'aku tidak tahu apakah aku bisa sekuat itu bila ditinggal kekasih tercinta. maka dari itu, jangan pernah tinggalkan aku', kata si lelaki kepada si perempuan, namun tanpa suara.
si lelaki membalasnya dengan tatapan lembut, sesungging senyum yang pancarkan kebahagiaan. dia tidak bersuara, meski jauh di dalam hatinya ia ingin teriakkan kata yang sama. tentang perasaan cinta. direngkuhnya pinggang si perempuan, dipeluknya hingga jemarinya sendiri bertautan. mereka erat berpelukan tetapi saling diam.
ada tanya tersisa di benak si lelaki, 'bila aku yang pergi adakah akan engkau tangisi?'. pertanyaan yang tidak mungkin terjawab, sebab tersimpan rapat-rapat.

Tuesday, June 19, 2012

,
Belakangan ini, gue jadi agak emosional. Gak tau kenapa. Gue udah muak sama semuanya. Udah sampai bab mana sih hidup gue? Rasanya masih stuck di Kata Pengantar. Masih banyak lika liku kehidupan yang mesti gue jalanin. Dan gue capek lelah letih letoy lunglai *bendera putih berkibar* Okeh ini lebay *sigh Gueeeeeee harus ngapaaaaaaaeeeeeeeeeen?????

Friday, June 15, 2012

,
aku ingin kamu masuk ke dalam kepalaku, lalu membunuhmu
aku ingin kamu masuk ke dalam hatiku, lalu mengambil setiap bagian tubuhmu
aku ingin kamu menelusuri setiap senti tubuhku dan tulang

sel
lubang
pori
ruas

lalu
menghapus
setiap
jejak
kenangan
yang pernah kau tinggalkan

kemudian pergi tak kembali

agar tiada lagi kamu, agar aku lupa tentangmu
agar hanya kamu yang bisa mengingat kita

Wednesday, June 6, 2012

,
The best I can do to know you better is stalking ;) – Nia

Yang paling enak dari kenalan sama orang baru adalah.. stalking! :D – Uswa

Always a little stalking before the talking – N/A

Putusnya udah, stalking timeline twitternya masih – @RadioGalauFM

stalking people on fb and twitter nbd #ihaveaproblem lololol – N/A

While I was stalking you, I noticed that you had a new stalker – N/A

I can’t stop stalking people on facebook. ugh someone help.. give me something (someone) to do – N/A

 Yes I am

Aaah dan masih banyak ribuan update lainnya tentang stalking.

Stalking belakangan jadi bahasa keren buat kita kita yang butuh informasi lebih tentang seseorang yang belum kita cukup kenal dekat.

Pada dasarnya manusia itu kepo. I can tell, kita semua tanpa terkecuali dialiri darah kepo yang berbeda-beda kadar ke’kepo’annya. Ada yang sedikit dan ada yang sangat berlebihan. Hmmm… personally, I’m in between lah :D

Gak harus punya rasa sesuatu kok untuk stalking seseorang. Gak harus naksir or jatuh cinta. Bisa jadi cuma karena penasaran. Stalking your new gebetan, new colleagues or new friends, for example. Been there, done that!

Sebelum terlampau jauh ngobrolin stalking, you might wanna know the definition itself.

Stalking is a term commonly used to refer to unwanted and obsessive attention by an individual or group to another person. Stalking behaviors are related to harassment and intimidation and may include following the victim in person and/or monitoring them. – Wikipedia
Stalking yaitu suatu bentuk kelainan yang dimiliki seseorang yang terobsesi dengan diri anda. Mereka merasa diri anda memang pantas diperlakukan demikian dengan dasar keyakinan waham yang mereka yakini didalam kepala mereka yang selalu berisikan pemujaan terhadap diri anda dan juga ide-ide “kegilaan” yang berkenaan pada diri anda. Pengertian Stalking. Dalam dunia psikologi sendiri kata stalking digunakan untuk mendefinisikan suatu bentuk perilaku yang cenderung bersifat gangguan, hal ini juga digunakan pada bidang hukum dimana stalking didefinisikan sebagai salah satu bentuk tindakan kriminal. - http://www.psigoblog.com

Hmmmm… what do you think?

Setuju gak setuju, definisi di atas mengacu pada pengertian ilmiah.
Tapi dengan berkembangnya perbendaharaan kata dan juga kamus bahasa obrolan sehari-hari, makna stalking menurut saya tidak semengerikan itu. Mungkin ada benarnya stalking itu perilaku yang mengganggu, tapi saya pribadi bisa jamin gak pernah sedikit pun mengganggu pihak lain.

The Joy of Stalking:
Ada kesenangan dan kepuasan batin tersendiri (yang gak bisa dijelaskan dengan kata-kata) saat kita mengetahui informasi penting mengenai seseorang yang gak mungkin kita dapatkan dari mana pun juga.

So pasti dapat informasi mulai dari informasi yang penting banget sampai yang gak penting-penting amat.
Merasa semakin dekat dengan orang tersebut (Meski kenyataannya gak sama sekali) ;P

Dalam hal taksir menaksir, kita akan tau apakah kira-kira orang tersebut cocok dengan personal kita atau justru sangat bertolak belakang. Mau melihat itu sebagai pertanda kalian tidak berjodoh atau justru challenge, is up to you.

Being productive di saat-saat yang gak pernah kamu bayangkan sebelumnya. well, we do something and we collect information. that’s what detective does :D

The best way to kill your boring time :D Dijamin, kita bisa ternganga-nganga, shocked sampai terbahak-bahak ketika kita menemukan ‘sesuatu’. That was totally FUN!

How to Stalk:
Hari gini? Stalking paling asik di FB, Twitter, Youtube atau akun-akun social media lainnya. Lebih enak kalo orang yang mau kita cari tau itu cukup exist di dunia maya. Kalo gak, you’ll find the deadlock. That makes you ‘a so so stalker’, not a good one :D

Maximize your networking and connection. Punya banyak temen di social media ada untungnya juga ternyata.

Sekali jadi stalker, tetaplah jadi stalker. don’t show up! Entah segatel apa kita mau comment or reply, hold on! Control yourself! Gak mau kan ketauan stalking?

Okay, did i miss something? I bet you all know better than me in term of this ‘stalking’ things :D

Happy Stalking!
,

Mengutip dari keyakinan seorang teman, bahwasannya bahagia itu sederhana. Sesederhana apa?

Bagi saya sesederhana makan malam di warteg bersama orang tercinta. Sesederhana minum kopi pahit bersama keluarga tersayang. Sesederhana berbagi cerita dengan orang terkasih, apapun ceritanya. Sesederhana tertawa, menertawakan dan ditertawai. Sesederhana melakukan kekonyolan dan kebodohan. Sesederhana menatap langit tanpa memikirkan apapun. Juga sesederhana melihat orang lain tersenyum dan tertawa karena kita.

Sebagian dari kita masih terus berusaha menemukan kebahagiaan. Mencarinya hanya di satu atau dua orang yang kita yakini mampu memberi kebahagiaan sesungguhnya. Kenyataannya, bahagia itu bisa datang kapanpun, dimanapun, dari dan dengan siapapun. Bahkan bisa jadi dari seseorang yang selama ini tak pernah terpikir mampu membuat kita tersenyum.

Saat mulai meyakini bahwa bahagia itu sederhana, niscaya akan membawa kita untuk juga meyakini bahwa
menjadi sederhana itu bahagia.

I know I’m not the happiest person on earth. But at least I know that I am a happy person. And that’s enough for me.

Jadi, bahagia itu sederhana, sesederhana tulisan ini :)