Wednesday, October 17, 2012

Manusia dan Burung.


Terkadang, manusia itu lucu.
Lucu jika berbicara mengenai kesetiaan.
Ya, hari ini aku menyambangi beberapa sangkar dari burung cinta. Love bird. Mereka bermain ayunan, mengayun bersama-sama.
Setiap satu kamar berisi satu pasangan. Burung ini seperti sedang dimabuk cinta, rasanya dunia milik berdua tanpa pengganggu maupun masalah.
Kemanapun pasangan ini pergi, akan diikuti. Bahkan, jika mati pasangan lainnnya ikut merasakan sakit. Kemudian tidak mau makan, kemudian sakit dan mati bersamanya. Seperti sebuah takdir bahwa jika pasangannya mati, maka ikut mati. Dan seperti itulah kisah cinta dari burung bernama love bird.
Aku tertawa, senyum sinis ketika diceritakan bagaimana kisah cinta mereka. Rasanya seperti tertohok malu. Burung yang notabene tidak lebih pintar dari manusia saja bisa sedemikian setianya terhadap pasangannya, lantas kenapa kita, manusia yang mempunyai pikiran dan pesona tersendiri harus kalah dengan burung?
Beberapa teman berucap kepadaku, bahwa selama memiliki hubungan dengan seseorang, perselingkuhan menjadi hal yang lumrah, wajar katanya. Karena dari hal tersebut, mereka akan menyadari dan memperbaiki kesalahan dari perselingkuhan tersebut. Lantas, kalau memiliki hubungan lebih dari satu kali, apakah selingkuhnya juga harus lebih dari satu kali?
Terkadang, ketika aku disini. Di tempat kelahiranku di suatu tempat kota metropolitan, dengan hiruk pikuk modernisasi, aku suka termenung sendiri. Memikirkan apakah manusia itu terkadang kelakuannya kalah dengan seekor binatang?
Aku menjawabnya dengan caraku sendiri. Bahwa memang beberapa kelakuan kami kalah dengan seekor binatang, dan tidak dipungkiri bahwa semakin pintar seorang manusia, akan semakin tampak bodoh segala ucap dan kelakuannya. Semuanya dikalahkan dengan sikap tamak dan sombongnya.
Terkadang manusia memang lucu, bahkan sangat lucu.

No comments:

Post a Comment