Saturday, October 20, 2012

Stalk.

Satu-satunya tempat dimana aku masih bisa melihatmu dari sini, dari jarak jauh.
Satu-satunya tempat dimana aku masih bisa memperhatikanmu.
Satu-satunya tempat untuk tahu apa yang kau tulis hari ini, kemarin, beberapa hari yang lalu dan mungkin besoknya.
Satu-satunya tempat dimana aku bisa merindukanmu tanpa ada seorangpun yang tahu.

Itu, timeline twittermu.
Sungguh beruntung aku ada di masa ini ketika hidup pun semakin mudah dengan berbagai macam teknologi.
Stalker, sebutlah aku begitu. Hobiku adalah stalking timelinemu.
Tiada hari tanpa stalking timelinemu mungkin.
Ku arahkan kursor ku pada tombol search, ku tuliskan username mu.
Ketika loading selesai dan timeline mu muncul aku mulai memasang senyum meringis.
Aku lihat semua timeline nya, apa yang dia tulis dan kapan dia tulis itu.
Aku hanya berharap dari salah satu dari yang kau tuliskan di timeline mu adalah untukku, tapi nyatanya tidak akan pernah mungkin dia seperti itu.
Senyum ku hilang perlahan lahan jika aku temukan tulisan di timeline mu yang mungkin mengganggu bagiku dan perasaanku. Rasanya dadaku bergetar dan jantung berdegup lebih kencang, ah memang payah aku ini.
Lihat yang begitu saja sudah kalah, bukan aku yang kalah. Tapi perasaanku yang kalah.
Sungguh, sungguh aku sangat berharap sekali saja aku ada si salah satu tulisan di timeline mu. Tidakkah kau tahu bahwa kau adalah seorang "kamu" yang selalu aku sebut dalam tulisanku.
Entah mengapa hobiku ini membuat kecanduan, iya aku tidak bisa menghentikan diriku sendiri untuk terus melihat timeline mu dan merefreshnya setiap 5 menit sekali. Tanganku gemetar, aku deg-degan menunggu refresh timeline itu. Aku takut dan cemas menunggu apa yang akan aku baca nanti jika ini sudah selesai. Jika ada yang mungkin membuat aku senang senyum manis akan muncul di bibirku, tapi jika ada yang mengganggu perasaan senyum itu akan berganti menjadi sebaliknya.
Kenapa hal ini membuat kecanduan?
Staking timeline mu itu membuatku penasaran setiap waktu.
Kadang aku sengaja menunggu sehari untuk tau apa saja yang kau tulis hari ini.
Ini tak bisa aku hentikan, kenapa mengetahui setiap hal tentang kamu itu membuat ketagihan.
Kamu itu candu bagiku, kamu itu seperti drugs yang kalanya membuat ketagihan .
Kenapa mengetahui setiap hal tentangmu itu membuat kecanduan?
Aku selalu ingin tahu apa yang kamu lakukan hari ini.
Apakah aku seperti seorang mata-mata seperti ini?
Tapi inilah satu satunya cara aku bisa melihat tanpa kamu tau aku melihatmu. Aku melihatmu, dari sini. Tapi kau tak tau kan?

No comments:

Post a Comment