Kamu tahu rasanya sejalan tapi gak pernah ketemu?
Itu aku.
Aku gak mau nyalahin siapa-siapa. Tapi ya... emang ini jalan, alur kehidupan aku.
Sempet sih berontak. Ngata-ngatain yang buruk-buruk ke Tuhan Yang Maha Pengasih.
Tapi lagi dan lagi, Dia yang nyadarin aku.
Hidup aku di dunia ini adalah lakon. Lakon--peran, yang harus aku jalani dengan baik. Ini cuma sementara kok, dan itu benar. Jika aku mampu menjalani lakon ini dengan baik, akan ada reward dari Sutradara sekaligus Produser sinetron alam semesta ini.
Layaknya aktor dan aktris dalam film, sekalinya mereka nerima peran, mereka akan mematuhi skenarionya. Dalam berakting, tak jarang pula mereka berimprovisasi peran sesuai kemampuan dan situasi mereka berada.
Kehidupan kita juga sama. Bedanya, kita gak tau isi skenarionya, apalagi ending ceritanya. Yang ada, kita selalu berimprovisasi, berusaha mengubah kehidupan esok hari agar lebih baik daripada hari ini.
Banyak orang menyakiti hati yang lain, seringkali kitalah yang merasa disakati. Saat itu terjadi, tolong jangan diambil hati. Karena suatu kali, boleh jadi kitalah yang menyakiti.
Mintalah ampunan Dzat Yang Maha Pemaaf untuk segaa kelakuan buruk mereka dan diri kita sendiri. Syukuri, jalani kehidupan hari ini, karena kita tidak pernah tahu, apa pada episode esok hari, naskah skenario kita akan membaik atau malah memburuk. Bisa saja pada detik ini halaman skenario kita berakhir. Ya, kontrak kita selama menjadi aktor/aktris sinetron dunia fana telah usai...
Yang jelas, saya yakin.
Ketika naskah skenarionya berakhir, seseorang ingin berada dalam keadaan yang menyenangkan. Dan "menyenangkan" memiliki definisi berbeda untuk setiap orang.
Buat saya, menyenangkan itu berhasil melaksanakan ibadah dengan khusyuk. Buat saya, menyenangkan itu menyantap makanan lezat. Buat saya, menyenangkan itu hidup enak, banyak uang, rezeki lancar. Buat saya, menyenangkan itu sensasi letupan kelegaan hati setelah memberikan sebagian rezeki kita kepada orang yang berhak atasnya. Buat saya, menyenangkan itu bercengkrama dengan teman-teman dan orang-orang tersayang...
Kita gak pernah tau kapan pertemuan yang satu dengan yang lain berakhir, tapi semua ada dalam skenario hidup masing-masing. Sadarilah, detik ini bukan untuk selamanya Kesedihan hari ini belum tentu terulang esok hari. Bahkan, jika hari ini uang lari meninggalkanmu, mungkin di lain hari Penulis Skenario berkenan menitipkan peran kepadamu sebagai orang paling kaya seantero jagat. Tergantung improvisasimu (baca: usaha dan doa) dalam memohon peran baik kepadaNya.
Tidak salah lagu Panggung Sandiwara diciptakan. Lagu yang bagus dengan lirik sarat makna untuk direnungkan.
"Mengapa kita bersandiwara?" tanyanya.
Well well well, karena semuanya ada di dalam naskah skenario masing-masing :)
No comments:
Post a Comment