Thursday, May 24, 2012

High Imagination

I’m on my high.. high imagination.
Pikiran saya mengambil alih tubuh, jiwa, rasa.
Tidak menggubris resiko kecuali konsekuensi fisik. Sakit.
Ratusan layar dalam otak terus bertambah.
Skenario, adegan, artis, aktor, musik bermain dalam harmoni sempurna.
Detail, hingga benda-benda terkecil.
Natural, seperti yang memang seharusnya terjadi.
Plot-nya bukan satu, bisa dua, tiga.. atau bahkan empat.
Bisa saja sedikit berbelok, tapi tak jauh dari jalur.. muaranya satu.
Tidak berlebihan, tidak terlalu menyedihkan, tidak terlalu bahagia.
Sesekali menyentak, namun tidak sering.
Ini bukan sinetron murahan.
Pemainnya nyata, sutradaranya cerdas, scene-nya sarat rasionalisasi.
Tidak ada ekspresi berlebih, hanya tawa, senyum, murung, sedikit air mata, bingung, malu.
Latarnya tidak itu-itu saja, di banyak tempat, banyak negara.
Tertarik? Saya sangat tertarik.
Tetapi naskahnya belum selesai ditulis, walaupun secara abstrak ending-nya sudah terpikirkan.
… . “Cut! Saatnya break!”
Saya sedikit lelah, berarti  artis, sutradara, dan semuanya juga lelah.
Eh, apa saya belum sebut judulnya..?
Sebenarnya saya tidak menemukan apa-apa di halaman terdepan naskahnya, selain huruf-huruf acak yang nyaris tak terbaca.
“f.y.r.c.p.e.t.m.e.f.i.e.l.e.”
-Home-

No comments:

Post a Comment