***
Kau selalu bersyukur dengan hidupmu yang senantiasa indah. Masa kecil yang bahagia dengan orang tua yang penuh cinta. Segala kebutuhan yang tercukupi. Kebahagiaan yang kau anggap sempurna. Jalan yang serba mulus. Entah kau pernah mengenal yang namanya duri, atau tersandung batu.
Maka dengan begitu ringan kau memandang miring pada orang-orang yang kau pikir berlaku miring. Nyinyir. Mencibir. Mencaci. Memaki. Mengutuk. Kau hanya tahu di matamu itu keliru. Tak pernah mencoba menyelami kenapa. Tak pernah ingin tahu ada apa di balik cerita.
***
Sudah berapa lama kau hidup? Sudah berapa banyak kau lihat? Tunggu sampai kau temukan kepahitan yang selama ini kau merasa kebal atasnya. Hingga nanti kau dapati, kau akan mengunyah lidahmu sendiri.
No comments:
Post a Comment