Saturday, April 21, 2012

,

Mencintaimu itu seperti mengetahui bahwa umurku tidak panjang. Aku tidak ingin melihat apa yang akan terjadi ke depan. Aku tidak ingin berandai-andai apakah kita nanti akan menikah, punya anak, memiliki keluarga bahagia. Aku tidak ingin berharap, menuntut, memintamu untuk melakukan sesuatu nantinya. Aku hanya ingin kamu di sini, menggenggam tanganku, mungkin menciumnya lalu tersenyum dan memelukku.

Itu saja.

Itu saja cukup.

Mencintaimu itu seperti menunggu untuk jatuh.

Tapi aku tidak perduli.

Aku ingin terbang setinggi-tingginya, kemudian bermain bersama bintang, terbakar bersama matahari, tercipta kembali, lelah, kemudian tertidur di atas awan, melihat pemandangan Indah, melihat senyummu.

Jika nanti tiba waktunya terjerembab, jatuh, pecah berkeping-keping, terluka dan tidak pernah sembuh, setidaknya aku pernah mencintaimu. Aku pernah terbang bersamamu.
dan aku ingin di sini, 'mengada' bersamamu :) menghirup udara yang sama denganmu dengan harapan semuanya akan beku lalu tersimpan di pelosok terdalam pada bagian hati sebelah kiri.

Karena denganmu aku paham dua ratus lagu cinta yang selalu aku cemooh, dan satu pertanyaan yang tidak pernah ingin aku lengkapi: "mengapa kita ada di sisi jurang yang berbeda, sedang rasa yang yang kita genggam menyatu?"

Tuesday, April 17, 2012

,

Kamu tahu rasanya sejalan tapi gak pernah ketemu?
Itu aku.
Aku gak mau nyalahin siapa-siapa. Tapi ya... emang ini jalan, alur kehidupan aku.
Sempet sih berontak. Ngata-ngatain yang buruk-buruk ke Tuhan Yang Maha Pengasih.
Tapi lagi dan lagi, Dia yang nyadarin aku.

Hidup aku di dunia ini adalah lakon. Lakon--peran, yang harus aku jalani dengan baik. Ini cuma sementara kok, dan itu benar. Jika aku mampu menjalani lakon ini dengan baik, akan ada reward dari Sutradara sekaligus Produser sinetron alam semesta ini.

Layaknya aktor dan aktris dalam film, sekalinya mereka nerima peran, mereka akan mematuhi skenarionya. Dalam berakting, tak jarang pula mereka berimprovisasi peran sesuai kemampuan dan situasi mereka berada.

Kehidupan kita juga sama. Bedanya, kita gak tau isi skenarionya, apalagi ending ceritanya. Yang ada, kita selalu berimprovisasi, berusaha mengubah kehidupan esok hari agar lebih baik daripada hari ini.

Banyak orang menyakiti hati yang lain, seringkali kitalah yang merasa disakati. Saat itu terjadi, tolong jangan diambil hati. Karena suatu kali, boleh jadi kitalah yang menyakiti.
Mintalah ampunan Dzat Yang Maha Pemaaf untuk segaa kelakuan buruk mereka dan diri kita sendiri. Syukuri, jalani kehidupan hari ini, karena kita tidak pernah tahu, apa pada episode esok hari, naskah skenario kita akan membaik atau malah memburuk. Bisa saja pada detik ini halaman skenario kita berakhir. Ya, kontrak kita selama menjadi aktor/aktris sinetron dunia fana telah usai...

Yang jelas, saya yakin.
Ketika naskah skenarionya berakhir, seseorang ingin berada dalam keadaan yang menyenangkan. Dan "menyenangkan" memiliki definisi berbeda untuk setiap orang.

Buat saya, menyenangkan itu berhasil melaksanakan ibadah dengan khusyuk. Buat saya, menyenangkan itu menyantap makanan lezat. Buat saya, menyenangkan itu hidup enak, banyak uang, rezeki lancar. Buat saya, menyenangkan itu sensasi letupan kelegaan hati setelah memberikan sebagian rezeki kita kepada orang yang berhak atasnya. Buat saya, menyenangkan itu bercengkrama dengan teman-teman dan orang-orang tersayang...

Kita gak pernah tau kapan pertemuan yang satu dengan yang lain berakhir, tapi semua ada dalam skenario hidup masing-masing. Sadarilah, detik ini bukan untuk selamanya Kesedihan hari ini belum tentu terulang esok hari. Bahkan, jika hari ini uang lari meninggalkanmu, mungkin di lain hari Penulis Skenario berkenan menitipkan peran kepadamu sebagai orang paling kaya seantero jagat. Tergantung improvisasimu (baca: usaha dan doa) dalam memohon peran baik kepadaNya.

Tidak salah lagu Panggung Sandiwara diciptakan. Lagu yang bagus dengan lirik sarat makna untuk direnungkan.

"Mengapa kita bersandiwara?" tanyanya.
Well well well, karena semuanya ada di dalam naskah skenario masing-masing :)

Monday, April 16, 2012

,

Dewasa ini, banyak siswa yang merasa malas untuk bersekolah. Mereka merasa bahwa sekolah adalah kewajiban yang membebani mereka. Mereka merasa sekolah itu tidak berguna. Apakah benar sekolah itu tidak berguna? Apa sebenarnya tujuan dari sekolah?

Sekolah bertujuan untuk mendidik siswa-siswinya. Sekolah adalah tempat menimba ilmu. Sekolah memberi bekal hidup bagi siswa-siswinya. Saya rasa semua orang telah mengetahui hal-hal tersebut. Lalu mengapa masih ada yang merasa sekolah itu adalah beban? Hal itu disebabkan oleh cara pandang mereka yang negatif. Banyak siswa yang sering mengatakan mereka tidak berniat untuk bersekolah dan beberapa dari mereka menanyakan bagaimana caranya mendapat motivasi untuk sekolah.

Bagaimana jika dimulai dengan menukar kacamata negatif tersebut dengan kacamata positif? Ada banyak hal positif dari sekolah yang sering diabaikan oleh para siswa. Salah satunya adalah happiness of learning. Pernahkah Anda merasa tidak enak bila Anda tidak mengetahui apa-apa? Mengetahui banyak hal adalah hal yang menyenangkan. Sama halnya dengan belajar. Mempelajari hal baru setiap harinya adalah hal yang menyenangkan, bukankah begitu? Cobalah mencari perasaan senang dalam belajar.

Ada banyak pelajaran yang diajarkan oleh sekolah dan semua pelanjaran itu penting dan berguna. Jangan meremehkan satu pelajaran pun. Banyak siswa yang hanya menyukai beberapa pelajaran dan meremehkan pelajaran lain. Mereka menganggap pelajaran tersebut tidak akan digunakan di kehidupannya yang akan datang. Beberapa dari mereka telah menentukan cita-cita mereka dan pelajaran yang tidak berhubungan dengan cita-cita mereka itu mereka abaikan. Padahal, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Siapa yang tahu akan jadi apa kita nanti? Siapa tahu pelajaran yang diremehkan itu akan dibutuhkan di kemudian hari. Memiliki pengetahuan yang luas bukanlah hal yang merugikan. Jika Anda tahu lebih banyak dari orang lain, itu adalah hal lebih bagi Anda.

Hal positif lainnya adalah mendapat teman baru. Saat Anda baru lahir, Anda tidak memiliki siapa-siapa selain keluarga Anda. Setelah Anda mulai bersekolah, barulah Anda mengenal banyak teman, Anda belajar bersosialisasi dengan mereka. Berteman adalah hal yang menyenangkan juga. Anda dapat mengetahui pribadi orang yang berbeda-beda dan belajar banyak dari mereka. Anda juga mengenal apa itu "cinta", "persahabatan", dll. Banyak hal positif yang dapat dipetik dari pertemanan tersebut.

Di sekolah, kita tidak hanya mendapat ilmu pengetahuan dan teman, kepribadian kita juga dibentuk di sekolah. Kita dapat membedakan hal yang baik dan yang tidak. Kita mendapat banyak pengalaman dan kenangan indah dan belajar dari situ. Kita diajarkan sopan santun, moral, dll.

Yang terpenting dari sekolah bukan hanya ilmu yang kita dapat. Sekolah bukan tentang kepintaran dan nilai, karena hal itu tidak akan bertahan lama. Yang terpenting adalah pengalaman dan kenangan yang indah yang kita dapat di sekolah. Jangan sia-siakan masa sekolahmu. Banyak orang yang menyesal karena menyia-nyiakan masa sekolah mereka. Banyak orang yang ingin mengulang waktu dan kembali ke masa sekolah mereka. Maka dari itu, nikmatilah masa sekolahmu, karena hanya terjadi sekali dalam hidupmu, tak dapat diulang kembali.

Tuesday, April 10, 2012

,
Heh kamu, iya kamu, "tempat sampah aku"
Tempat di mana kumpulan kepingan-kepingan kaca berserakan bekas amukanku.
Tempat di mana tumpukan tissue-tissue bekas air mata dan ingusku.
Tempat di mana ocehanku selalu menghujam kupingmu, pelampiasan amarahku.
Tempat di mana aku menjerit sebelum sempat bertemu pantai nan biru.
Mungkin kau sudah hafal akan kalimatku yang satu ini "aku jadi laki-laki saja"
Dan aku pun sudah hafal jawabanmu "otakmu lagi konslet, tidurlah"
Kamu, tempat sampahku, suatu saat nanti akan jadi vas unik di salah sudut ruang dalam rumahku, yang akan ku isi dengan bunga-bunga cantik dan memperindah rumahku.
Terima kasih tempat sampahku, kamu telah terbiasa direpotkan olehku :)

Monday, April 9, 2012

,
Tell me why you’re crying…
Of happiness.
And why are you drowning?
for loneliness
Tell me why you take my hands so strongly, and let your
thoughts carry you away

I love you so much
And why is that?
Crazy stubborn person, stop doubting it any longer
Even though in the future there will be a huge wall
I’m not afraid, I want to fall in love

Dont love me, because you think that
I may appear different
You dont think its right
For us to see time go by together?
Dont love me, I understand
the lie that it would be
If your love, I don;t deserve, dont love me,
just stay another day

Dont love me, because I am lost,
Because I changed the world,Because its destiny
Because it can’t be, We both are like a mirror,
And you would be my own reflection
Don’t love me, you would be dying
Within a war full of regrets,
dont love me to be on the ground, I want to take off (fly away) with your enormous love thru the blue of the sky

Sunday, April 8, 2012

,
Hello , tell me you know, yeah, you ' ve figured me out.
Something gave it away.
And it would be such a beautiful moment to see the look on your face to know that I know that you know now.
And baby that's a case of my wishful thinking, you know NOTHING.
Cause you and I, why, we go carrying on for hours on and we get along much better than you and your boyfriend.
Well, all I really want to do is love you a kind much closer than friends used but I still can' t say it after all we've been through.
And all I really want from you is to feel me as the feeling inside keeps building and I will find a way to you if it kills me, if it kills me.
Well, how long can I go on like this, wishing to kiss you before I rightly explode.
And this double life I live isn't healthy for me in fact it makes me nervous.
If I get caught I could be risking it all!
Well, baby there 's a lot that I miss in case I 'm wrong...
All I really want to do is love you
A kind much closer than friends use
But I still cant say it after all we've been through
And all I really want from you is to feel me
As the feeling inside keeps building
And I will find a way to you if it kills me, if it kills me.
If I should be so bold, I'd ask you to hold my heart in your hand, tell you from the start how I'm longed to be your man.
But I never said a word I guess I miss my chance again.
I think it might kill me....

It might kill me, but I tell you girl, it won't kill me.
I'll still be here for you.

#NP : If It Kills Me - Jason Mraz

Thursday, April 5, 2012

,
"Hatimu tak akan berhenti berbicara, selama ragamu masih nyata dalam buaian manis kehidupan manusia."

Hati terasa begitu pilu, lambat laun menciut tak lagi berwujud. Perpisahan sejak empat ratus tiga puluh satu hari yang lalu tak juga mengubah daya pikatmu. Aku tak mengerti bagaimana matahari bersinar dalam terangnya siang. Tak mengerti mengapa bulan ingin menyinari gelapnya malam. Aku rasa mereka tulus. Apa harus? Atau rakus? Tak ubahnya gerak mereka yang menyinari dengan cahaya. Tak ubah pula pikiran dan rasaku terhanyut dalam gelapnya mata yang tak beretina.
Selama hidupku aku tak pernah sebodoh ini. Antara benci, kagum, bingung. Aku tak tahu apa nama sebutan yang pas untuk perasaanku. Tak memiliki daya untuk melupakanmu, tapi aku benci untuk mengingat tentang kamu. Sepanjang ini. Tapi juga tak punya secercah lubang cahaya jingga untuk keluar merangkak.

Dalam simfoni langkahku. Oh bukan! Merangkak! Aku hanya bisa merangkak! Kuulangi. Dalam simfoni rangkakku. (Ah meski tak terdengar bagus, tapi ini realitanya!). Aku menelusuri tiap detik cahaya jinggaku. Mengikuti setiap cercah yang kutangkap. Mencoba merasakan. Penuh dari dalam hati. Hati yang sudah tak berwujud.

Berulang-ulang hal ini kulakukan. Entah tujuan apa yang aku cari. Entah apa yang aku inginkan. Tapi aku mulai membangun dan meniup dengan karbondioksida agar hatiku mengembang kembali. Tak pilu. Tak menciut.

Tiba-tiba, suatu hari ditempat yang awam dan tak bisa kurasakan auranya. Hatiku kembali berdegup. Tak begitu cepat. Tapi cukup memacuku untuk tetap merasakannya dengan asih. Aku kembali hidup. Tunggu, bukan aku. Tapi jiwaku. Hatiku. Lalu, kini aku dapat merasakan kembali indahnya senyuman, bunga yang sedang merekah, juga jiwa yang sedang bergejolak karena kasmaran.


***