Sunday, July 29, 2012

Menunggu Pagi

22.12
"Hey, kamu ke mana? Kok gak ada kabar? Kabari aku secepatnya begitu peluhmu hilang :)"

23.15
"Kamu ke mana sih? Masih marah sama aku karna kejadian kemarin? Aku kan sudah minta maaf. Jangan diam saja. Ayook bicara!"

Ku letakkan kembali benda elektronik itu ke tempatnya semula. Aku, di sini. Masih menunggu sang penerima sms mau membalas atau hanya sekedar membacanya. Masih dengan secangkir kopi yang sama dari dua jam yang lalu. Entah masih hangatkah atau tidak. Lidah dan kulitku seketika mati rasa. Perasaanku menjadi tidak karuan. Aku takut.. Ku coba mengisi kesepianku dengan membaca novel yang sedari tadi tergeletak dengan anggunnya di sampingku. Baca halaman demi halaman. Mencoba memahami isi yang tersirat di dalamnya. Namun nyatanya semua hanya sia-sia. Handphone-ku tak juga berdering. Aku berharap, dia belum tidur. Karna aku tahu dengan jelas bagaimana jam tidur lelaki yang aku sayangi dengan sepenuh hati ini.

Ku genggam kembali handphone ini, mencoba mengetik beberapa kata. Namun nyatanya tak juga ada yang berhasil aku ketik. Ku letakkan kembali benda itu. Ku genggam kembali, ku letakkan kembali. Begitu seterusnya. "Ah!! Aku capek!", batinku menggerutu. Ku coba menekan tombol call pada nomer bertuliskan "B!" di kontak nama. Dengan kesal aku menekannya.

Tuuuut.. Tuuuut.. Tuuuuuutttt..

Tuuuuut.. Tuuuuuuttttt.. Tuuuuuuttttt...

TUUUUUUUUUUUUTT.. TUUUUUUUUUUUUUUUUUT.. TUUUUUUUUTTTTTTT..

Ketiga panggilanku tak jua ia pedulikan. Aku yakin dia belum tidur.

00.30
Masih dengan aku yang sama. Aku yang lelah menunggu balasan dari kamu. Mungkin benar kata orang. Kita sudah jalan di tempat. Mungkin benar, sudah seharusnya kita akhiri semuanya sejak awal. Tunggu, kita bahkan belum memulainya. Ya, benar. Aku di sini, menunggu pagi :)

Pernahkah kalian merasa berada di posisi "underdog" dalam kisah percintaan?

Menjadi yang terbawah dan (sering) di tinggalkan..
Menjadi yang kerap di kecewakan dan luput dari romansa..
Menjadi yang terbuang dan bahkan tidak di anggap..
Menjadi peralihan dari mereka yang sesungguhnya memuja pribadi lain..
Menjadi penampungan gelora dari nafsu yang tidak sensitif...
Menjadi putik yang terbuang dari kelopak yang di petik...
Menjadi bagian kecil dari pilihan bukan malah menjadi prioritas...
Menjadi hembusan angin dari kipas raksasa milik sang tuan puteri..
Menjadi yang selalu kalah.....

03.00
Untuk kamu yang di sana..
semesta itu jahat, sayang… Mereka mungkin menghadiahkan pertemuan, tapi mereka juga akan menguji dengan perpisahan…

Seterusnya… Ketika kita mulai berselisih paham, otak yang penat dan kesabaran yang terkikis..

Seterusnya… Ingatlah bagaimana kita saling merengkuh, menyembuhkan diri dari kehilangan, merelakan, dan memeluk untuk rasa aman, ingatlah bagaimana tawamu dan ceritamu adalah hadiah untukku..

Dan ketika, mungkin ada saatnya dimana kita, aku ataupun kamu, putus asa, lambungkan kembali rasa, ingatlah bagaimana kita saling menunggu dan memacu rindu, bertahanlah…

Kita mencintai dari awal, memulai, menduga duga, jatuh begitu saja, seterusnya….

No comments:

Post a Comment